Pernikahan adalah moment yang paling dinanti oleh kebanyakan manusia di
dunia dan semua orang seakan berlomba mengagungkan cinta.Kelahiran, pernikahan dan kematian. Demikian siklus kehidupan yang
sering digambarkan oleh kebanyakan manusia. Pernikahan menjadi bagian
bersejarah dan sakral. Apa arti pernikahan bagi manusia?
Menikah bagi sebagian manusia adalah beban. Karena berarti harus siap
berbagi dengan orang lain, pun harus memiliki keturunan. Bagi
kebanyakan orang di Barat, menikah bukanlah sesuatu yang sakral lagi.
Menikah sangatlah merepotkan. Harus memiliki anak dan sebagainya. Mereka
lebih memilih untuk tidak menikah. Untuk apa menikah bila harus
terikat, dan tidak bisa bebas menyalurkan kebutuhan seksnya dengan siapa
saja. Memiliki anak pun dianggap beban. Bahkan orang-orang di Jepang
membuat perhitungan yang rumit tentang biaya pendidikan bila sampai
memiliki anak. Stres. Di Jerman, pemerintah menawarkan pembiayaan bagi
mereka yang mau melahirkan dan membesarkan anak-anaknya.
Menikah bagi sebagian manusia adalah syarat untuk melegalkan asmara.
Sudah sekian tahun berpacaran dan mengenal. Lantas apalagi yang
ditunggu? Daripada nanti berzina. Menikah diartikan sebagai penyatuan
cinta semata. Lebih dari itu tidak. Anak yang kelak akan dilahirkan,
diplanningkan hanya dalam masalah pendidikan saja ; S1, S2, dst…. Bahkan
atas nama cinta pula, bila cinta sudah luntur dan hambar, maka
perceraian menjadi mudah.
Menikah bagi sebagian manusia, adalah salah satu cara untuk mendekatkan
diri kepada Tuhannya. Menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan.
Menikah adalah bagian dari idealismenya untuk memakmurkan bumi dengan
keturunan yang dapat menegakkan kalimah Tuhannya. Keturunan yang sholeh,
akan membawa kedua orang tuanya menuju surga yang luasnya seluas langit
dan bumi. Pernikahan orang-orang ini, sangat selektif. Menikah dengan
pendamping yang juga sholeh adalah harapan untuk dapat saling
mengokohkan di tengah peperangan antara yang haq dan yang batil. Maka
tidak bisa tidak, syarat pendamping yang haraki dan se-fikrah seakan
menjadi wajib hukumnya bagi mereka.
Sebagian manusia ingin menikah karena cinta yang memabukkan. Tak sabar
ingin memadu cinta. Larangan Tuhannya ditabrak. Pacaran menjadi halal.
Siang dan malam yang terbayang hanyalah wajah si dia. Lagu-lagu cinta
melankolis menjadi alunan indah dari hati yang merindu. Bila sang
kekasih dekat, ia takut berpisah. Bila sang kekasih jauh, hatinya resah
gelisah menahan kerinduan. Lalainya hati karena disibukkan oleh
selain-Nya adalah kesengsaraan dan kerugian tidak hanya di dunia, tetapi
juga di akhirat.
Menikah adalah moment yang dinanti.tapi ada baiknya sebelum menikah,banyaklah mempelajari tentang pernikahan baik dari secara religi maupun psiologi.
*Arti Penting Sebuah Pernikahan
No comments:
Post a Comment